Karbala & Demokrasi Tanpa -kuasa formal- Partai

Wak Aut Subeye -ora lucthu blass-

Wak Aut Subeye -ora lucthu blass-

Penganut Syiah di Indonesia tidak lebih dari 0,99% penduduk Indonesia. Pada dasarnya mustahil mampu mengancam bahkan jika mereka benar-benar ingin mengancam sekalipun (padahal tidak). Kenapa musti takut? Jumlah mereka hanya sangat sedikit dan tidak bersenjata pula. Jika pun benar (padahal tidak) melakukan makar maka sekali libas oleh TNI Polri musnah sudah!

Tetapi sasaran sebenarnya adalah warga Nahdlatul Ulama dan seluruh yang mengamalkan tradisi Islam Nusantara yang mirip dengan ritual dalam Syiah. Gus Dur dengan jelas menyatakan: NU adalah Syiah tanpa Imamah, Syiah adalah NU dengan Imamah. Hanya berbeda secara essensial di persoalan “imamah”. Untuk rincian kesamaan keduanya dapat merujuk lebih lanjut pada uraian KH Said Agiel Siradj!

Sekali lagi: secara substansial ancaman sesungguhnya menyasar negara dan bangsa. Mereka ingin menghancurkan NKRI dan menggantinya dengan tirani yang mereka sebut secara sepihak sebagai khilafah. Padahal khilafah rasulullah tidaklah seperti yang mereka maksudkan. Sepanjang sejarah sering suatu istilah benar digunakan untuk tujuan batil. Istilah yang sedang trending saat ini “menipu pake”.

Penyembelihan manusia seperti di Suriah, Nigeria dan Irak oleh mereka kaum Salafi Wahabi garis edan dapat terjadi jika kita tidak waspada. Bukan hanya orang Syiah yang cumen beberapa gelintir itu yang akan disembelih tetapi leher anda yang mengamalkan tradisi Islam Nusantara: ziarah kubur, yang masih tahlilan, dan sejenisnya yang mereka fatwakan syirik murtad dan layak disembelih. WASPADALAH…!

Tetapi saya tidak ingin berpanjang kata tentang kesamaan dan perbedaan syiah dan tradisi islam di Indonesia, saya pikir anda semuanya cukup dewasa dan berakal sehat. Semua sumber informasi baik yang genuine dari sudut pandang manapun ada di internet. Tetapi gelombang anti tahlil, anti budaya nusantara dan sebagainya adalah suatu ancaman nyata.Pelajarilah sendiri langsung dari sumbernya.

Oleh karena itu: Maka dari itu mari kita bersama-sama memperjuangkan keutuhan dan kejayaan NKRI salah satunya melalui suatu perjuangan menghapuskan kuasa-formal partai dalam politik. Sistem ke-partai-an adalah bagian dari masalah dan bukan bagian dari solusi. Karena sistem kepartaian meniscayakan suatu dominasi kalangan elite-nya yang berbiaya tinggi.

NOTE PENTING: Jika anda dapat melihat kesalahan logika yang sengaja saya lakukan berikut nama (istilah) kesalahannya. Jika anda tahu Fallacy of Logic apa yang sengaja saya gunakan maka silakan download Buku Counter Legal Draft Konstitusi Demokrasi Tanpa Partai dalam format PDF berikut ini dan mari kita perjuangkan bersama kewujudannya. Berikut linknya:

counter-legal-draft-konstitusi-demokrasi-tanpa-partai-a4-2017

Jika kamu tahu bahwa tulisan di atas mengandung kesalahan logika, maka jika berminat silakan download buku Antologi Islam yang menguraikan secara singkat tetapi komprehensif mengenai Islam dalam Perspektif Mazhab Syiah. Agar kamu dapat mengetahuinya dan tidak secara membuta membenci yang tidak kamu ketahui.Stephen Covey menyatakan kebiasaan efektif ke-4 adalah “Berusahalah untuk mengerti orang lain dahulu, baru kemudian dimengerti”. 

Di era internet saat ini sebenarnya sangat banyak literatur yang gratis dari berbagai sudut pandang, meluaskan wawasan. Untuk menjadi seorang yang adil maka sudah semestinya tidak menghakimi suatu pandangan hanya berdasarkan pandangan seorang yang antipati terhadapnya. Menjadi adil dan bijak adalah memahami sudut pandang dimaksudkan dari berbagai sudut baik yang pro maupun kontra. Baru membuat suatu kesimpulan untuk dirimu sendiri. Ini dalam format PDF:

Islam dalam Perspektif Syiah

Pangkal perbedaan antara Sunni dan Syiah mengkristal pada penafsiran mengenai suatu khutbah Nabi yang biasa disebut dengan khutbah ghadir khums yang dimuat dalam berbagai kitab hadist baik secara utuh maupun sepotong-sepotong. Ini kalau kamu ingin tahu isi khutbah Ghadir Khums:

KHUTBAH_RASULULLAH_DI_GHADIR_KHUMS

Setelah khutbah Ghadir Khums umat Islam terfragmentasi dalam dua sudut pandang yaitu yang meyakini Rasulullah menunjuk penerus beliau dan yang meyakini bahwa kepemimpinan harus diputuskan masyarakat sendiri yang pada pangkalnya adalah Peristiwa di Saqifah Bani Saidah, yang rincian kejadiannya adalah sebagai berikut:

Peristiwa Saqifah Bani Saidah

Kalau berminat pada kajian teologis lebih serius ini ada buku bagus karya Asy-Syahid Hussein Beheshti. Buku tentang perbandingan fikih dan sebagainya sudah ada banyak. Atau karya Muhammad Taqi Mishbah Yazdi juga bagus banget. Perbanyaklah piknik dan kenalan dari berbagai kalangan agar tidak kampungan dan katrox. Argumen-argumen basi dicopas begitu saja. Mandirilah dalam keilmuan! Banyak piknik dan banyak membaca akan meluaskan wawasan dan menjadikan kita lebih santun dan bahagia. *_* Tanpa perlu berpanjang kata lagi ini bukunya:

Tuhan Menurut Behesti

Sudah ini saja dulu. Yang utama adalah mengenai Counter Legal Draft Konstitusi DTP, sedangkan mengenai kesyiahan hanya sebagai bahan singkat agar tidak terpengaruh gerakan intoleransi yang menjadikan Syiah sebagai target-antara karena jumlah orang Syiah di Indonesia itu sedikit sekali. Sedangkan umat Islam yang melakukan tradisi seperti yang dilakukan masyarakat Islam Mazhab Syiah adalah mayoritas: ziarah kubur, membangun pusara leluhur, tahlil, dan sejenisnya. Juga tentu saja yang melakukan tradisi warisan leluhur adalah sasaran kaum kejam-intoleran. WASPADA BAHAYA ISIS dalam segala bentuknya!

Btw, gagasan Demokrasi Tanpa Partai saya ini jangan dicampuradukkan dengan keberagamaan saya yak. Berbagai tema dicampur disini semata-mata demi efisiensi!

Disklaimer: apapun yang saya lakukan sebagai admin atau penggagas konsepsi Negara Demokrasi Tanpa Partai tidak ada kaitannya dengan soal keagamaan, dicampuraduk di blog ini semata-mata karena saya tidak mau mengelola lebih dari satu blog. Menghabiskan waktu saja mengelola banyak akun medsos/blog, maka hanya satu blog ini dengan materi sesuka2nya saya saja. Sekali lagi ndak ada hubungannya ya antara syiah dan DTP.

Ini Counter Legal Draft yang saya buat, rencananya akan diterbitkan pada 2017.

counter-legal-draft-konstitusi-demokrasi-tanpa-partai-a4-2017

## the end ##